Jumat, 22 Januari 2016



Ketika Semua Berubah Menjadi Lebih Indah
Rabu, 11 Februari 2015


Ketika langit sudah tidak meneteskan air matanya lagi, saat mentari mulai menaburkan sinar kebahagiannya. Suasana musim hujan pun masih mengiringi langkahku. Aku masih bisa bernafas, detak jantungku masih berdegup, darah dalam nadiku masih mengalir lembut, semuanya terlihat berjalan sempurna tanpa gangguan suatu apapun.

Hari-hari yang menjengkelkan itu pun sudah berlalu, kini menjadi hari yang penuh berwarna dan canda tawa kebahagiaan tiada tara. Sosokmu begitu saja hadir dalam hidupku. Ini bukan sekadar delusi. Ini nyata. Bukan mimpi. Merangkai cerita melukis kenangan bersama dunia. Dirimu selalu hadir disetiap pijakan langkah kakiku, menemani disetiap  hembusan nafasku, terpampang nyata didepan mata, kamulah kamuku.

Hari itu menjadi hari yang bersejarah bagiku. Minggu, duapuluhlima januari duaribuempatbelas. Ya, lautan biru menjadi saksi bisu. Kala ombak memecah buih berderai di tepi pantai. Hembusan angin laut menyapa lembut raut wajahmu. Pasir putih berdesir pelan dengan kilauan sang mentari. Langit biru awan putih di ujung laut yang tak bertepi memeriahkan suasana disore hari yang cerah itu. Ketika dua insan bersatu untuk menyimpan cinta, melupakan perbedaan mengakhiri beban, saling melengkapi satu sama lain. Terdengar syahdu peluk hangat janjimu. Terlihat indah wajah sampingmu. Kupandang setiap lekuk garis wajahmu. Sempurna..

Kita mulai merangkai cerita cita dan cita. Menghadapi tantangan, ancaman, gangguan, dan hambatan. Tak peduli apa yang terjadi. Saat caci maki orang mulai berbisik terdengar yang sangat tidak mengenakkan telinga. Biarkanlah..

Mengukir kenangan bersama harapan. Kemarin, hari ini, besok atau selamanya. Kebaikanmu membuatku sedikit merasa ewoh. Entahlah..
Butir demi butir kenangan pun tercipta. Desah suaramu syahdu terngiang ditelinga. Ah yasudahlah~

Tapi...
Ada sesuatu yang masih membingungkanku sampai saat ini..

 Bingung keles!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar